KONTRIBUSI DOSEN FIK UNY DAN UKM PENCAK SILAT UNY DALAM JAVANESE DIASPORA EVENT III

Baru- baru ini, pada akhir April 2017, UKM Pencak Silat UNY berpartisipasi dalam Javanese Diaspora Event III yang diselenggarakan di Benteng Vredeburg dan beberapa tempat bersejarah di Daerah Istimewa Yogyakarta seperti Keraton Ngayogyokarto, Museum Serangan Oemoem 1 Maret, dan Dalem Kaneman. Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes., dosen Pencak Silat  Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY yang turut mengisi sebagai pemateri Pencak Silat dalam kegiatan tersebut mengungkapkan apresiasi dan dukungan komunitas keturunan Jawa yang ada di seluruh dunia untuk tetap menjalin komunikasi dan interaksi seperti yang tercermin dalam Javanese Diaspora III Tahun 2017. Lebih lanjut, Erwin menambahkan Diaspora sebagai pelestarian budaya bangsa (khususnya pencak silat) serta memberikan ruang untuk pengembangan keilmuan. Lebih dari itu, para mahasiswa dapat mengembangkan bakat dan kreativitas di kancah/ forum yang lebih luas. "Javanese Diaspora Event juga menjadi sarana untuk memperkenalkan UNY kepada dunia internasional', ungkap Erwin Setyo Kriswanto. Pencak Silat merupakan salah satu materi dalam Rangkaian kegiatan Javanese Diaspora Event III selain juga terdapat Pengenalan Wayang, Workshp Batik, Pengenalan Aksara Jawa, Lomba Stand Up Comedy "Waton Njeplak".
Kata 'Diaspora' berasal dari bahasa Yunani Kuni yang berarti penyebaran atau penaburan benih. Peserta Javanese Diaspora merupakan komunitas keturunan Jawa yang berasal dari Suriname, Kaledonia Baru, Belanda, Malaysia, bahkan Afrika Selatan. Rangkaian kegiatan Diaspora mencakup workshop, pameran, diskusi, kunjungan budaya, serta sarasehan dan makan malam bersama dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton. Indrata Kusuma Prijadi, Ketua Panitia Diaspora, menyatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah mempertemukan Diaspora Jawa dari seluruh Nusantara dan Dunia, untuk mengadakan pertemuan dan diskusi dengan tokoh- tokoh Jawa, pihak Keraton, pakar sosial budaya, dan untuk menjalin ikatan persaudaraan yang kuat antar Diaspora Jawa baik bersifat individual maupun kelompok. (SP27)