Pendekatan Konstruktivistik dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Tidak adanya cara terbaik untuk mengajar yang lengkap dan efektif, memunculkan berbagai model pembelajaran. Untuk keefektifan mengajar dan untuk hasil yang bervariasi, guru pendidikan jasmani perlu tahu dan banyak menggunakan model-model pembelajaran yang berbeda. Guru yang paling efektif akan berdekatan dengan model-model pembelajaran yang banyak dan mengetahui model mana yang digunakan saat mengajar.

“Berkaca dari kondisi inilah, Kami perlu suatu kegiatan workshop yang dapat mengembangkan berbagai model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis konstruktivistik. Yang bertujuan menggali dan mengeksplorasi berbagai perkembangan dan model pembelajaran berbasis konstruktivistik dalam pendidikan jasmani”. Ungkap Saryono, M.Or. selaku ketua National Workshop on Physical Education Curriculum and Pedagogy(19-20/5) bertempat di Kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY). Workshop bertema “Pendekatan Konstruktivistik dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani” menghadirkan dua(2) pemateri mancanegara,  Melissa Parker, Ph.D. dari University of Northern Colorado (UNC) USA yang mengangkat topik “Skill Theme Approach dan Teaching Personal and Social Responsibility” dan Kevin G. Patton, Ed.D dengan topik “Tactical Games Approach”. Workshop sekaligus rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-49 UNY terselenggara atas kerjasama FIK UNY dengan Pusat Pengembangan Kreativitas dan Olahraga – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNY.

Panitia membatasi jumlah peserta sebanyak 40 orang, merupakan dosen, guru, dan praktisi olahraga dari berbagai daerah di Indonesia, dengan harapan agar peserta mengerti dan memahami pentingnya permainan strategi dan memahami pembelajaran dengan pendekatan taktik. Model pembelajaran unik yang disampaikan pemateri diantaranya permainan Frisbee (sebuah lempengan ringan berbentuk bundar yang dilempar dengan cara diterbangkan dengan ayunan tangan).

Sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, Pendidikan Jasmani (Penjas) mempunyai pendekatan pembelajaran yang unik dan berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Pembelajaran Penjas bukan hanya menekankan aspek psikomotor, tetapi juga aspek kognitif dan afektif secara bersamaan. Tuntutan inilah yang mengakibatkan perlunya pendekatan pembelajaran yang bisa melibatkan seluruh aspek pendidikan tersebut. Workshop ditutup dengan pelatihan perancangan silabus dan RPP oleh semua peserta dengan dipandu kedua pemateri tersebut (sug)