"PERAN PELATIH, PENDIDIK, DAN PEMBINA OLAHRAGA HARUS SEMAKIN KUAT MENUJU PRESTASI DUNIA"

Saat ini, prestasi olahraga Indonesia di tingkat internasional masih rendah.Beberapa masalah yang ada saat ini dalam pembinaan karakter atlet adalah lemahnya penerapan nilai- nilai 'fair play', skandal pengaturan skor,  disiplin latihan yang rendah, kompetensi pelatih rendah, 'Sport Science' yang belum termanfaatkan secara optimal, dan masih rendahnya kebugaran jasmani masyarakat. Demikian disampaikan Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Dr. Raden Isnanta, M.Pd., dalam 'keynote speech' Seminar Nasional Keolahragaan dalam rangka Pertemuan Ilmiah LPTK VIII. Lebih lanjut, Isnanta menyatakan bahwa untuk menuju prestasi di tingkat internasional, saat ini Indonesia harus memperkuat peran pelatih dan pembina olahraga dalam membentuk karakter bagi atlet yang dimulai sejak usia dini dan 'dikawal” hingga pensiun dari atlet, memperkuat peran para pendidik dan para pakar untuk meciptakan inovasi- inovasi baru dalam kepelatihan yang disesuaikan dengan perkembangan global, dan pemanfaatan 'sport science' yang praktis diterapkan di lapangan harus lebih nyata.

Seminar olahraga nasional dengan tema "mewujudkan insan olahraga yang inovatif dan berkarakter dalam pencapaian prestasi olahraga di Asia" diselenggarakan di Ruang Sidang Utama GPLA FIK UNY pada Kamis (16/3) dengan para pembicara Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. (Guru Besar Pendidikan Olahraga Unesa), Prof. Dr. Soegiyanto, K.S., M.S., (Guru Besar Fisiologi Olahraga Unnes), Dr. Emral Abus, M.Pd. (Instruktuf FIFA), Dr. Miftakhul Jannah, M.Si., (Ketua Asosiasi Psikologi Olahraga Indonesia), dan Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed. (Guru Besar Pendidikan Jasmani UNY). Ketua panitia seminar, Dr. Guntur, M.Pd. menyatakan bahwa antusias para pemakalah dan peserta seminar tersebut tinggi karena total diikuti sekitar 300 peserta seminar. Lebih lanjut, Guntur menambahkan bahwa semoga kegiatan ilmiah seperti seminar menjadi sarana untuk berbagi hasil penelitian yang nantinya berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan baik itu 'sport science' maupun pendidikan olahraga. (SP27)