SKO PERDANA FIK 2011

BEM FIK UNY menyelenggarakan Sekolah Kepemimpinan Olahraga pada Hari Minggu, 17 April 2011. kegiatan yang menjadi program kerja Departemen PSDM BEM FIK ini dilaksanakan di Gedung Pusat Layanan Akademik (GPLA) FIK UNY. Acara yang dihadiri sekitar 80 mahasiswa ini bertemakan “Olahragawan sebagai Pemimpin Peradaban”. SKO tahun ini merupakan kegiatan pertama kali sepanjang sejarah perjalanan Ormawa di FIK, karena tahun-tahun sebelumnya relatif belum sama sekali diadakan kegiatan semacam Sekolah Kepemimpinan Fakultas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan dari kalangan mahasiswa olahraga serta sebagai upaya penyiapan sumber daya mahasiswa yang akan dijadikan panitia OSPEK FIK UNY 2011. Menurut rencana, SKO ini akan diadakan tiga kali pertemuan.

    SKO perdana kali ini menghadirkan 2 pembicara yaitu Dekan FIK UNY Sumaryanto, M. Kes, dan Azwan Nurkholis, Ketua BEM FISE UNY tahun 2010. Dalam kesempatan ini Sumaryanto, M. Kes menyampaikan bahwa diharapkan mahasiswa itu mempunyai karakter jujur dan visioner, karena itu bagian penting bagi seseorang ketika menjabat sebagai pemimpin di sebuah komunitas atau entitas. Dan dalam hal ini pun sangat relevan ketika mahasiswa dianggap sebagai calon pemimpin. Di sisi lain Azwan Nurkholis juga menyampaikan bahwasannya aspek performa ketika menjadi seorang pemimpin itu juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Salah satunya adalah cara berbicara seorang pemimpin atau yang sering disebut dengan retorika. Substansi apa yang disampaikan seorang pemimpin akan lebih bisa memberi pengaruh ketika dalam penyampaiannya pun juga bisa menggugah para audiens. Dan salah satu tokoh Indonesia yang mempunyai retorika luar biasa adalah Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia.
    
Ali Miftahul Ash-Shidiqy yang menjadi ketua panitia kegiatan ini sangat berharap setelah mahasiswa mengikuti kegiatan ini mereka bisa memaksimalkan apa yang menjadi potensi mereka dan dapat memberi kontribusi dalam rangka perbaikan dalam segala aspek kehidupan. (Ngadino)