WORKSHOP PUSAT UNGGULAN IPTEK OLAHRAGA

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) ingin mengembangkan Pusat Unggulan IPTEK Olahraga. Hal ini diawali dengan diadakannya Workshop Pengembangan Pusat Unggulan IPTEK OR. Dalam kesempatan tersebut, hadir sebagai pembicara Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes, Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd., Dr. Dra. Badraningsih Lastariwati, M.Kes. dan Muhammad Izzuddin Mahali, S.Pd.T., M.Cs. Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan GPLA ini, Kamis (6/2/2020) dihadiri oleh seluruh Pimpinan FIK, dan beberapa dosen yang terkait juga tenaga kependidikan di lingkungan FIK UNY.

Dalam mengembangkan Pusat Unggulan IPTEK ini nanti, FIK UNY diharapkan mengedepankan bidang Industri, produk dan terutama adalah riset yang akan dihasilkan Dosen FIK kata Wakil Dekan bidang akademik dan Kerjasama. Rencana pengembangannya adalah dalam bidang Sport Engineering, Sport Services, Sport Nutrition and Healthy Food Industry, Sport Laboratory, dan Sport Tourism, lanjutnya.

Prof. Nahiyah dalam uraiannya yang berjudul Hasil Riset Olahraga melalui CPPBT dan PPBT mengatakan bahwa saat ini daya saing menjadi prioritas dalam pemerintahan Jokowi, karena ekonomi saat ini adalah berbasis pengetahuan dimana keunggulan kompetitif menjadi prioritas, dan saat ini Indonesia masih tertinggal ‘daya saing’nya di ASEAN sekalipun. Sedangkan pilar dari ekonomi berbasis pengetahuan adalah IPTEK, Inovasi dan Kewirausahaan. Sehingga untuk meningkatkan daya saing bangsa adalah dengan menyediakan tenaga terampil dan proses hilirisasi hasil penelitian, yakni antara lain melalui program CPPBT (Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi) dan PPBT (Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi).

Sedangkan Dr. Badraningsih dalam uraian yang bertajuk Teknologi Pangan dalam Perspektif Bisnis Olahraga, lebih mengedepankan bagaimana dan contoh teknologi pangan yang dapat dikembangkan utuk masa sekarang ini. Dimana konsumen sekarang lebih memilih makanan sehat dengan cita rasa dan packaging yang menarik. Terlebih untuk atlet setelah berlatih atau saat mereka selesai melakukan suatu perlombaan atau akan melaksanakan perlombaan, dukungan pangan yang sesuai proporsi akan meningkatkan performa terbaik mereka.

Sebagai pamungkas, Izzuddin dalam paparannya dengan topik Pengembangan VR dan AI dalam Perspektif Olahraga, mengajak Dosen FIK untuk menciptakan bahan ajar atau bahkan strategi dan program latihan yang mengedepankan Artificial Inteligence, dimana dalam sebuah pemrograman akan mengasilkan banyak possibilities yang bisa mempermudah baik atlet maupun pelatih dalam latihannya. Dan Virtual Reality bisa digunakan untuk bahan ajar yang lebih modern. (PD)