Pengembangan Gerak Multilateral Sebagai Dasar Pengembangan Skill Olahraga Anak Usia Dini.

Fakultas Ilmu Keolahragaan, dalam hal ini Jurusan Ilmu Keolahragaan mengadakan Pelatihan Pengembangan Gerak Multilateral Anak Usia Dini yang diikuti oleh Dosen dan Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan. Acara yang diadakan secara daring ini dilaksanakan pada Kamis, 12/5/2022. Sebagai Narasumber, adalah Bapak Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd., beliau adalah Certified International Sport Talent Identification (CISTI), dan ahli dalam Fundamental Motor Skill (Ketrampilan Gerak Dasar).

Dibuka oleh Dekan FIK UNY, Prof. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada Prof. Dr. Syahrial yang telah berkenan memberikan ilmunya, karena Prof. Syahrial adalah salah satu insan olahraga yang telah banyak mengabdikan dirinya di bidang keolahragaan, baik di KONI, ISORI dan juga pemegang lisensi pengembangan motorik anak.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar menyampaikan masalah olahraga yang dihadapi saat ini adalah rendahnya Budaya Olahraga di Indonesia, yaitu hanya 34% partisipasi masyarakat berolahraga, bukan karena masyarakat Indonesia tidak suka berolahraga, namun masih kurangnya masyarakat indonesia untuk memiliki fasilitas olahraga yang memadai. Selain itu, permasalahan lain adalah rendahnya prestasi olahraga, tingginya daya saing olahraga internasional, dan masih belum baiknya sistem regenerasi atlet-atlet. Sedangkan perkembangan atlit jangka panjang, bukan dimulai saat usia Sekolah Dasar atau bahkan Sekolah Menengah Pertama, namun harus dimulai sejak anak usia nol tahun. Usia 0-6 tahun adalah masa active start anak, dimana bermain merupakan kesempatan untuk mengembangkan gerak dan kebugaran. Dilanjut usia 6-9 tahun adalah tahap fundamental, dimana anak mempelajari ketrampilan gerak dasar, aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga rekreasi, dimana mereka mulai mengembangkan keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan. Dua tahap yang disebutkan tadi, adalah seperti masa yang hilang pada perkembangan anak saat ini, padahal pada masa itulah, gerak dasar anak akan terbentuk dengan baik sehingga kedepannya, keterampilan olahraga akan mereka kuasai pada tahapan selanjutnya.

Prof. Syahrial juga mengajak mahasiswa dan bapak ibu dosen yang lain untuk bisa mengkampanyekan pentingnya pengembangan gerak multilateral untuk anak usia dini, supaya masa depan Indonesia khususnya dalam bidang olahraga akan menjadi lebih baik dan bisa mengejar ketinggalan dari negara-negara yang lain. (PD)