Dalam upaya mewujudkan visi Program Studi Ilmu Keolahragaan (Ikor) di mana pada tahun 2019 menjadi Program Studi Ilmu Keolahragaan yang berlandaskan ahlak mulia, kolaboratif, toleran, inovatif dan visioner terhadap perkembangan masyarakat sehingga mampu menghasilkan tenaga S1 ahli bidang Olahraga Kesehatan dan Manajemen Olahraga yang takwa cendekia, dan mandiri,  Program Studi Ikor mengadakan Srawung Ilmiah dan Guest Lecture dengan mendatangkan Asst. Prof. Dr. Wanchai Boonrod. Wanchai yang merupakan Dekan Faculty of Sports Science Chulalongkorn University, Thailand memiliki bidang keahlian pada Physical Fitness dan Exercise dan Sport Coaching tampak menikmati dan akrab dalam berinteraksi dengan mahasiswa FIK UNY.

Pada kesempatan Srawung Ilmiah Senin siang itu (16/10), Wanchai memaparkan pentingnya menjaga kebugaran dan kesehatan terutama melalui aktivitas fisik dan olahraga. “Orang yang bugar lebih siap dari pada orang yang tidak, hal tersebut akan berpengaruh pada sisi mental, sosial, dan kesehatan pada seseorang”, demikian disampaikan Wanchai di depan dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan angkatan 2014 hingga angkatan 2017. Lebih lanjut, aktivitas fisik merupakan istilah umum seperti aktivitas olahraga, berdansa, maupun aktivitas bekerja di rumah seperti berjalan, hingga memotong rumput. Namun, ketika seseorang melakukan aktivitas fisik terutama dengan tujuan untuk mendapatkan kebugaran dan secara terukur, itulah yang disebut latihan/ berolahraga. Olahraga dapat mengurangi resiko tiga penyakit yang paling berpotensi mengakibatkan kematian yaitu jantung, stroke, dan kanker. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan kesehatan dan kemampuan mental serta mencegah depresi maupun stress, ungkap Wanchai.

Sementara itu, Ketua Program Studi Ikor, dr. Prijo Sudibjo, M.Kes., Sp.S., menyatakan bahwa kegiatan Srawung Ilmiah dengan tema Management of Physical Fitness Activity through Fitness Activity Programming tersebut akan dilanjutkan dengan perkuliahan umum untuk mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan oleh Dr. Wanchai hingga Kamis (19/10) agar para mahasiswa mendapatkan wawasan dan motivasi dosen tamu dari kawasan ASEAN. Prijo menambahkan bahwa mahasiswa Prodi Ikor harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu kebugaran jasmani, kesehatan, dan olahraga, serta dapat dimanfaatkan untuk menerapkan berkomunikasi dengan bahasa Inggris. (SP27)