SERTIFIKASI SEBAGAI PENGAKUAN POTENSI

Sebagai tambahan pembekalan kompetensi lulusan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) agar semakin bersaing, Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia mengadakan Uji Kompetensi Sertifikasi. Program tersebut merupakan langkah penting untuk mempersiapkan lulusan Prodi PKO dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini, kata Dekan FIK, Wawan S. Suherman. Lebih dari itu, moment uji kompetensi dari BNSP menjadi akses profesional bagi mahasiswa Prodi PKO dalam memasuki dunia kerja karena sudah dibekali kompetensi dan ‘pengakuan/ keabsahan’ profesi dari lembaga sertifikasi nasional. “Nantinya lulusan Prodi PKO tidak hanya mendapatkan ijazah dan surat keterangan pendamping ijazah, tetapi juga akan mendapatkan sertifikast pelatih dari BNSP”, tambah Dekan FIK. Rencananya di tahun mendatang FIK UNY akan mempersiapkan program yang serupa untuk mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan yang di dalamnya terdapat empat konsentrasi lulusan yaitu; personal trainer physical fitness, terapi rehabilitasi fisik, manajemen olahraga, dan olahraga adaptif. 

Sementara itu, Ketua BNSP Republik Indonesia, Ir. Sumarna F. Abdurrahman, M.Sc., mengatakan bahwa sertifikasi merupakan pengakuan potensi induvidu yang harus melalui proses uji dan mengacu pada standar- standar tertentu yang telah ditetapkan. Uji sertifikasi pada Kamis (18/10) di Lantai III GPLA FIK dapat terselenggara berkat kerjasama antara BNSP- FIK UNY- dan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Olahraga. Sumarnya menambahkan bahwa di era kompetisi yang semakin ketat di dunia kerja seperti saat ini, calon pelamar kerja yang memiliki sertifikat profesi yang sesuai bidang keahliannya akan lebih profesional dan percaya diri dalam menunjukkan potensinya di dunia kerja. 

Uji kompetensi dilaksanakan pada Kamis hingga Jumat (15-16 Oktober) dan diikuti sekitar 400- an peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Prodi PKO pada umumnya. Para peserta harus mengikuti tes dan uji yang dipandu/ dites oleh 20 asessor dari berbagai daerah di Indonesia. (SP27)