SENI BELA DIRI DAN PERMAINAN TRADISIONAL DARI KALIMANTAN SELATAN DIPERKENALKAN DI FIK UNY

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta menerima kunjungan dari Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, 1 November 2019. Sebanyak 77 Mahasiswa dan 5 Dosen Pembimbing dari Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP ULM datang dengan misi memperkenalkan Olahraga berbasis kearifan lokal, yaitu Seni Beladiri Kuntau dan permainan Bagasing.

Pimpinan Rombongan, Drs. H.M. Khusaini, M.Pd., merasa senang dan sangat mengapresiasi FIK UNY yang telah menerima dengan hangat dan penuh kekeluargaan. Beliau juga berterimakasih atas kesempatan yang diberikan, sehingga mahasiswa dari JPOK FKIK Universitas Lambung Mangkurat bisa menyelesaikan tugas PKL sebagai bagian dari matakuliah. Dr. Or. Mansur, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama, menyambut dengan baik kedatangan mahasiswa dan Dosen dari ULM.  

Acara yang dimulai pukul 08.30, diawali dengan sebuah tarian selamat datang dari Kalimantan Selatan, Kahanjak Atei, yang berarti kegembiraan. Kemudian dilanjutkan pemaparan tentang permainan tradisional Bagasing. Permainan Tradisional ini sama seperti permainan Gasing pada umumnya, namun gasing yang digunakan bukan dari bambu, melainkan menggunakan kayu Ulin yang terkenal karena kekuatannya. Dulunya, bukan Kayu Ulin yang digunakan, melainkan menggunakan kayu Kemuning. Namun, sekarang ini, kayu Kemuning sangat jarang ditemukan. Kayu Kemuning dipercaya lebih kuat dari kayu Ulin, Karena karakteristiknya yang liat dan tidak mudah pecah. Bagasing atau dalam bahasa Dayak Ngaju disebut ‘Habayang’, adalah permainan lokal yang sering dimainkan oleh seluruh kalangan, dari anak hingga orangtua, juga laki-laki maupun perempuan. Permainan ini mengandalkan lamanya gasing bisa berputar, untuk bisa lama berputar, ada sedikit tipsnya, yaitu menaruh paku dibagian bawah gasing, supaya gasing lebih menancap di tanah dan tidak gampang terbelah, bisa juga dengan menggunakan tali yang lebih panjang, atau meruncingkan bagian bawah Gasing.

 

                              Tari Kahanjak Atei                                                                                  Permainan Bagasing

Olahraga yang diperkenalkan oleh mahasiswa JPOK FKIP ULM selanjutnya adalah Seni Bela Diri Kuntau. Olahraga asli Kalimantan Selatan ini keberadaannya banyak digunakan oleh suku Tionghoa. Kuntau atau Kuntao atau Kuntaw sendiri, artinya adalah seni pertempuran. Tadinya, olahraga ini hanya diajarkan kepada keluarga terdekat, orang kepercayaan saja, hingga lama kelamaan, Olahraga ini hanya diketahui oleh tetua-tetua saja. Hingga akhirnya, masyarakat Kalimantan sendiri ingin tetap melestarikan beladiri ini, dengan mengajarkannya kepada generasi muda. Bela diri ini terkadang menggunakan Mandau, golok dan parang sebagai alat bela diri, namun juga bisa menggunakan tangan kosong. Kuntau sendiri tidak dipertandingkan, namun lebih sebagai sarana berkesenian, sering di tampilkan sebagai pembuka acara resmi maupun perkawinan di Kalimantan. (PD)

   

Seni Bela Diri Kuntau

 

FIK UNY dan JPOK FKIP ULM berfoto bersama